Categories Life Style Movie Umum

Nanno yang Dipertanyakan Kekejamannya di Musim Kedua : Girl From Nowhere 2 (2021)

Sawadikap.. ketemu lagi sama saya diulasan film, setelah berbulan-bulan tidak membuat ulasan dikarenakan (pura-pura) sibuk hehehe. Kali ini saya akan mengulas seri yang sedang hits bulan ini, ya akhirnya saya membuat ulasan tentang film atau seri yang sedang hits juga, padahal ditulisan sebelumnya saya bilang saya enggak mau mengulas film atau seri yang sedang hits. Tapi ya sudahlah namanya manusia bisa berubah.

Tidak perlu berlama lama mari kita mulai mengulas seri Netflix yang sedang booming saat ini, yaitu Girl From Nowhere. Cekidot! SPOILER ALERTT!!!

Tahun ini, seri yang sudah kita tunggu-tunggu sejak lama akhirnya tayang untuk musim keduanya. Pada musim pertamanya tahun 2018 sebenarnya seri ini tidak terlalu diperbincangkan saat pertama kali muncul, tetapi pada tahun berikutnya seri ini mulai diperbincangkan karena ceritanya yang menarik di Twitter, lalu tidak lama kemudian diumumkan musim keduanya yang akan tayang pada tahun 2021. Ide cerita di musim kedua Girl From Nowhere ini sebenarnya masih sama dengan musim pertamanya, dimana Nanno si anak baru yang biasanya muncul ditengah semester tahun ajaran sekolah. Nanno akan datang ke sekolah dan memberi ‘karma’ kepada orang-orang yang berbuat jahat dan tidak adil, hanya saja di musim kedua ini lebih rumit dan lebih menarik dengan kisah pokoknya.

Dimusim kedua ini, ada yang berbeda dari musim pertamanya. Jika di musim pertamanya kita disuguhkan cerita berbeda disetiap episodenya, kecuali di episode ‘Wonderwall’ dan ‘BFF’, yang dimana untuk kedua judul cerita tersebut disajikan dalam dua episode. Tapi untuk dimusim kedua ini ada beberapa episode yang harus kita lihat lagi karena ada hubungannya dengan episode sebelumnya, terutama dengan kemunculan karakter baru, yaitu Yuri. Mungkin di episode pertama sampai ketiga kita hanya diberikan bayang-bayang gadis berkuncir kuda berpita merah yang seliwiran setiap kali Nanno melancarkan aksinya. Sampai akhirnya diakhir episode ke-tiga, ‘Minnie and the Four Bodies’ sosok Yuri pun muncul bepapasan dengan Nanno. Lalu di episode ke-empat kita akan dibawa flashback dimana awal mula munculnya si Yuri ini dan di episode-episode selanjutkan akan mendapingi Nanno dalam beraksi, tepatnya sih lebih mengganggu tugasnya si Nanno ini.

Selain tokoh Yuri yang muncul, Girl From Nowhere di musim kedua ini juga menampilkan sinematographi yang cantik, dimana di episode ke-enamnya ‘Liberation’ kita akan disuguhkan gambar hitam-putih yang begitu estetik. Episode tersebut sangat menggambarkan sebuah kediktatoran dari sebuah sekolah yang begitu kolot. Menurut saya, untuk episode ini sutradara Paween Purijitpanya ingin menyampaikan bahwa kepemimpinan yang diktator itu sangat tidak baik, kepala sekolah dan para pengurus sekolah digambarkan sebagai pemerintah yang tidak bisa dapat dikritik dan berbuat semaunya kepada rakyatnya, sedangkan untuk para murid hanya sebagai rakyatnya yang tidak berani mengkritik kebijakan yang begitu ketat, Paween mengambil cakup yang lebih kecil untuk menyampaikan aspirasinya, sotoy banget ya bahasanya, pret! Eheheh

Yuri menganggap dirinya adalah penerus Nanno yang bangkit dari kematian karena terkontaminasi darah Nanno. Kalau yang saya lihat di seri ini merasa sebagai penerus Nanno yang begitu kejam, tetapi dia tidak memahami apa yang konsep yang selama ini Nanno buat hingga melewati batas dan membuat segala tugas Nanno yang sebenarnya keluar dari konsep Nanno sendiri. Tapi menurut beberapa sumber yang saya lupa dari mana –yang jelas sebelum nulis ulasan ini saya baca beberapa artikel mengenai GFN— Yuri digambarkan sebagai balas dendam dari setiap kejahatan karakter yang ada dalam cerita, menjadikan sosok Yuri lebih brutal ketimbang Nanno. Sedangkan Nanno kita ketahui sebagai “karma” yang hadir dalam kehidupan para “korban” yang ada dalam seri ini, maka para “korban” Nanno masih diberikan waktu untuk berpikir denga napa yang dilakukan selama ini. Nanno bagaikan seorang yang merencanakan semua konsep karma yang menurut saya sudah tepat tetapi semua konsep itu dihancurkan oleh Yuri yang seakan akan tidak ingin nanggung untuk memberi ‘pelajaran’ ke orang lain.

Baiklah, sekarang ulasan dari sudut pandang saya –lah daritadi emang ulasan dari sudut pandang siapa, malihhh—, menurut saya untuk musim kedua dari Girl From Nowhere ini masih bisa kita nikmati dan masih ada beberapa pesan moral yang disampaikan dengan baik. Musim kedua ini Girl From Nowhere lebih condong ke konflik antara Yuri dan Nanno, disetiap episode kita akan dibuat penasaran dengan pertarungan Yuri dan Nanno, tidak seperti di musim pertamanya yang lebih fokus pada isu-isu yang ada dalam cerita di setiap episodenya. Jadi, untuk di musim kedua permasalahan atau isu yang disajikan dalam cerita disetiap episodenya hanya sebagai “arena” pertarungan mereka.

Musim kedua ini juga saya baru mengerti apa tugasnya Nanno selama ini, di musim pertamanya saya menganggap Nanno begitu kejam memberi pelajaran kepada setiap tokoh jahat di musim pertama, dari episode kisah seorang guru cabul di sekolah ‘The Ugly Truth’, atau memberi pelajaran yang sangat ngehe kepada Dino di episode ‘Hi-So’ atau episode tulisan di toilet yang begitu mengerikan ‘Wonderwall’ atau cerita penuh plot twist di episode ‘Trap’, Nanno begitu kejam memberi hukuman tapi tidak membuat mereka mati, jika di musim kedua ini dengan kehadiran Yuri yang begitu brutal menambahkan kesan sangat “dark” dari musim sebelumnya . Menurut saya musim pertama lebih unpredictable karena… ya memang fokus pada isu yang ada disetiap episode, tidak berfokus pada si peran Nanno sendiri, musim pertamanya mengingatkan saya pada seri Black Mirror. Selain karena ceritanya sudah terlalu fokus pada konflik antara Nanno dan Yuri, untuk episode pertama di musim kedua ini ‘Pregnant’ menurut saya lumayan ‘cringe’ dimana Nannai seorang cowok “fuckboy” yang bisa hamil –whaaaaaaat?!!— rasanya episode ini terlalu dipaksakan, tapi untuk acting dari James Teeradon sebagai playboy yang panik tiba-tiba bisa hamil dan melahirkan.

Kitty Chicha Amatayakul memang dilahirkan untuk memerankan sosok Nanno, Nanno yang manis dan cukup misterius. Chanya Mc Clory berhasil menjadi menyebalkan sebagai sosok Yuri yang brutal. Untuk saya sendiri episode yang paling menarik dari musim kedua Girl From Nowhere ini adalah episode ‘Minnie and the Four Bodies’ yang dimana sangat disturbing dan stressful jika kita menjadi sosok Minnie yang dihantui oleh para korban kecelakan yang dia tabrak hingga mati, Patricia Thancahanok yang wajahnya cantik dan sensual sekali. Girl From Nowhere salah satu seri thriller dan misteri yang menarik untuk ditonton karena setiap episodenya menceritakan isu-isu yang sering kita temui di sekolah, dari pelecehan seksual hingga kasus bullying yang sering terjadi. IMDb memberi nilai 7/10 untuk kengerian Nanno di Girl from Nowhere, untuk saya pribadi, musim pertama saya berikan nilai 4/5 dan musim keduanya 3.5/5 yang ngebut nontonnya seminggu demi ulasan yang saya tulisan ini, ciyeeee ilaaah curhat. Hadeeeh!

Worker, Content Creator, Investor Receh

More From Author

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like