Terkena infeksi usus buntu pada saat hamil mungkin adalah hal yang menakutkan. Bagaimana bisa di bayangkan melakukan operasi bedah perut sedangkan kondisi adanya janin berkembang di dalam perut anda.

Infeksi usus buntu dalam medis disebut juga appendicitis. Peradangan yang terjadi pada usus buntu. Usus buntu terletak diujung usus besar yang terletak di bagian kanan bawah perut.

Sakit yang ditimbulkan oleh usus buntu ini bersifat hilang timbul, namun pada kasus tertentu rasa sakitnya semakin parah dirasakan. Diagnosa yang cepat dan tepat perlu ditegakkan untuk mengindari komplikasi lebih lanjut, seperti pecahnya usus buntu yang akan mengakibatkan kematian pada ibu dan janin.

Lalu bagaimana apabila ibu hamil terkena usus buntu? apakah bisa dilakukan operasi segera?

Jawabannya adalah bisa. Setelah kecurigaan pada infeksi usus buntu ini ditegakkan melalui USG abdoment (perut) ternyata benar, maka satu-satunya cara adalah melakukan operasi denga cepat untuk mencegah usus buntu akan pecah.

Prosedur operasi usus buntu ini adalah prosedur invasif yang hanya membutuhkan sayatan kecil pada perut, umumnya hanya berukuran 1,5 cm dan tidak lebih. Namun, pada saat trimester ketiga bedah ini sulit dilakukan karena ukuran rahim dan janin yang semakin membesar, sehingga membutuhkan sayatan yang lebih besar untuk membuka jarak pandang ahli.

Pertanyaan yang akan timbul selanjutnya adalah, apakah aman operasi ini dilakukan oleh ibu hamil?

Jawabannya adalah aman. Selama prosedur operasi, janin akan terus dipantau atau dimonitor dengan baik oleh ahli. Hanya beberapa persen saja ibu hamil akan mengalami kontraksi pada saat pascaoperasi, namun hanya 5-14% saja yang mengalami kelahiran premature.

Bagi anda yang mengalami appendicitis pada saat masa kehamilan, jangan takut untuk melakukan operasi pengangkatan usus buntu ini. Dokter ahli akan memikirkan keselamatan anda dan janin anda selama prosedur operasi usus buntu.